top of page

Liturgi Ibadah 29 Maret 2020 (GKJ Kartini)

  • Writer: Kramat Jati
    Kramat Jati
  • Mar 28, 2020
  • 13 min read

1. Salam: (oleh kepala keluarga)


Shalom, mari kita mempersiapkan hati untuk beribadah kepada Tuhan. Menikmati hadirat Tuhan hari ini. Janji Tuhan, di mana dua atau tiga orang berkumpul di dalam NamaKu, Tuhan hadir. Maka biarlah waktu ini menjadi waktu yang indah bersama dengan Tuhan.


2. Votum: (oleh kepala keluarga)


“Pertolongan kita ialah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tanganNya. Ibadah ini dialaskan dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.”


3. Ayat Panggilan Beribadah: (oleh kepala keluarga)


“Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu; mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan ALLAH, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja!” (Mazmur 71:14-16).


4. Doa Pembukaan Ibadah: (oleh kepala keluarga)

5. Pujian Pembuka Ibadah: “Nyanyi dan Bersoraklah”

(dipimpin salah satu anggota keluarga)


Yesusku penyelamatku, tiada yang s’perti Engkau.

Setiap hari ku memuji keajaiban kasih-Mu.

Penghibur, Pelindung, Menara Kekuatan.

Biarlah semua yang bernafas. Tak berhenti menyembah-Mu.

Reff.

Nyanyi dan bersoraklah bagi Dia. Puji dan hormat kuasa bagi Raja.

Gunung tunduk, laut bergelora, mendengar nama-Mu.

Ku bersuka atas perbuatan-Mu.

Selamanya ku kasihi Engkau Tuhan.

Tiada janji s’perti yang ada pada-Mu.

6. Pengakuan Iman Rasuli: (diucapkan bersama-sama)


Aku percaya kepada Allah

Bapa yang Maha Kuasa

Pencipta langit dan bumi

dan kepada Yesus Kristus, Tuhan kita

Yang dikandung dari pada Roh Kudus

lahir dari anak dara Maria

Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

disalibkan, mati dan dikuburkan

turun ke dalam Kerajaan maut

Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati

Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa

Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Aku percaya kepada Roh Kudus. Gereja yang kudus dan Am

Persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal Amin

7. Pujian Bersama: “Langit dan Bumi Pujilah Tuhan”

(dipimpin salah satu anggota keluarga)


Langit dan bumi, pujilah Tuhan.

Sebab Dia ciptakan semuanya.

Keagungan-Nya mengatasi langit bumi.

Ku sembah sujud dihadapan-Nya.


Ku Puji, ku sembah (2x)

Yesus Kristus Sang Penebusku.

Ku puji, ku sembah (2x)

Yesus Tuhan dan Rajaku


Haleluya… Amin! (4x)

8. Pembacaan Alkitab: Kejadian 22:1-19

(dibaca bergantian)

9. Pujian Pengantar Firman: “Ku Siapkan Hatiku Tuhan”

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Ku siapkan hatiku Tuhan, tuk dengar Firman-Mu saat ini.

Ku sujud menyembah-Mu Tuhan, masuk hadirat-Mu saat ini.

Curahkan urapan-Mu Tuhan. Bagi jemaat-Mu saat ini.

Ku siapkan hatiku Tuhan tuk dengar Firman-Mu.

Reff.

Firman-Mu Tuhan tiada berubah.

Dahulu sekarang, selama-lamanya

Tiada berubah.


Firman-Mu Tuhan, penolong hidupku.

Ku siapkan hatiku Tuhan,

Tuk dengar Firman-Mu.

10.Renungan Khotbah: (dibacakan oleh kepala keluarga)

“Allah yang Menyediakan”

Kejadian 22:1-19

Oleh: GI. Antoni Martua Samosir (GKJ Kartini)

Ada yang menyediakan, maka ada yang menikmati. Allah yang menyediakan, maka manusia yang menikmati. Konsep penyediaan itu bukan berasal dari pikiran manusia. Itu murni berasal dari Allah. Alkitab memulai pemahaman penyediaan dari kisah penciptaan, dimana Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, di sana Allah menyediakan yang diperlukan ciptaan, khususnya manusia. Kisah manusia pertama di taman Eden menunjukkan kelimpahan segala sesuatu. Allah menyediakan makanan, minuman, kehangatan udara, pasangan hidup (keluarga), pekerjaan, kesehatan, bahkan kasih, damai sejahtera, sukacita, perintah beranak cucu dan sebagainya. Intinya kisah taman Eden adalah kisah kelimpahan dari segala sesuatu yang Allah sediakan.

Akibat manusia jatuh ke dalam dosa, tanah menjadi kutuk. Manusia mengalami banyak kesulitan. Sulit mendapatkan makanan dan minuman. Sulit membangun keluarga yang penuh kasih, damai. Sulit mendapatkan pekerjaan. Banyak konflik. Banyak permusuhan. Banyak kebencian. Banyak sakit hati. Banyak penyakit yang muncul. Di dalam kondisi seperti ini manusia abai untuk memandang kepada Allah. Manusia tidak mau lagi mengaitkan apa pun yang terjadi dengan Allah. Apa yang dimilikinya, yang dialaminya selalu dikaitkan dengan dirinya sendiri. Manusia merasa bahwa dengan kepintaran, pengertian, usaha kerasnya dia bisa menyediakan segala sesuatu yang diinginkannya untuk kepuasan dirinya sendiri. Namun ada juga banyak manusia yang mengaitkan ketersediaan dari apa pun yang diinginkannya dengan Allah hanya untuk kepuasan, kenyamanan, kemegahan dirinya sendiri. Allah dianggap seperti Jin dalam kisah Aladin, ataupun Jiny yang ada dalam botol yang bisa menyediakan apapun yang diinginkannya dalam waktu sekejap.

Di dalam anugerah Allah, Dia menyatakan solusi terbaik dari-Nya agar manusia yang ditebus oleh-Nya kembali memahami, menyadari dan menghidupi kebenaran-Nya, bahwa Dia adalah Allah yang menyediakan segala sesuatu untuk kebaikan umat-Nya. Yang disediakan-Nya adalah yang terbaik. Yang terbaik dari Allah pertama-tama bukan berbicara hal-hal jasmaniah, materi, melainkan Pribadi yang diperkenan dan dikasihi-Nya. Oleh Pribadi itu semua orang yang ditebus-Nya akan kembali kepada-Nya. Untuk mendatangkan Pribadi tersebut, Allah memakai keluarga-keluarga yang dipilih-Nya, bahkan melalui kisah keluarga-keluarga tersebut, Allah memberikan gambaran tentang Pribadi tersebut.

Salah satu keluarga yang Allah pakai adalah keluarga Abraham. Kisah tentang Abraham yang diuji Allah untuk mengurbankan Ishak adalah kisah yang integral dengan kisah penggenapan Pribadi yang diperkenan dan dikasihi Allah tersebut. Melalui kisah Abraham ini, kita diarahkan kembali oleh Allah untuk merenungkan, menghidupi kebenaran-Nya, bahwa Dia adalah Allah yang menyediakan yang terbaik dari-Nya. Apa yang terbaik yang Allah sediakan? Apa tujuan Allah menyediakan yang terbaik itu?

Apa yang terbaik yang Allah Sediakan?

Anak Domba Allah (ay. 8a)


Untuk mencapai maksud Allah yang menyediakan anak domba yang akan dipersembahkan Abraham di gunung yang berada di tanah Moria, maka ia harus menjalani proses diuji oleh Allah. Allah yang menguji Abraham adalah Allah yang terlebih dahulu menyediakan iman kepada Abraham untuk percaya dan menaati Allah. Allah yang menguji Abraham memiliki maksud untuk menunjukkan kepada Abraham mengenai kemurnian iman dari setiap orang yang Allah pilih untuk menerima anak domba yang disediakan baginya.

Abraham meresponi ujian dari Allah dengan tenang tanpa gusar apalagi berusaha untuk negosiasi kepada Allah. Allah yang menyediakan iman kepada Abraham memberikannya kepekaan, kedalaman, kekuatan spiritual untuk memandang kepada Allah. Hal ini terlihat dari perkataan Abraham kepada kedua bujangnya yang meminta kepada mereka untuk menantikan Abraham dan Ishak, karena mereka akan kembali kepada kedua bujangnya itu (ay. 5). Juga ketika Ishak menanyakan tentang anak domba yang akan dikurbankan oleh Abraham (ay. 7), dan Abraham menjawabnya dengan penuh keyakinan bahwa anak domba akan disediakan Allah (ay. 8). Padahal konten ujian Allah kepada Abraham adalah mempersembahkan Ishak anak terkasihnya (ay. 2). Apa yang membuat Abraham begitu yakin bahwa Allah akan menyediakan anak domba untuk dikurbankan bagi-Nya? Apakah Abraham sedang berbohong kepada Ishak? Karena nyatanya sampai Ishak diikat, dan diletakkan di mezbah persembahan, anak domba itu belum ada. Apakah Abraham terlalu naif? Apakah Abraham sedang berhalusinasi? Tidak.

Sebelum peristiwa ini, Abraham telah melalui banyak pengalaman rohani bersama dengan Allah. Allah menyediakan iman kepada Abraham untuk melatihnya merenungkan kebenaran firman Allah dan janji-janji-Nya, terkhusus tentang janji keturunan yang telah didengarkannya selama dua puluh lima tahun lamanya. Janji keturunan yang Allah nyatakan bukan asal keturunan. Melainkan keturunan yang diikat dalam perjanjian yang kekal, yaitu Allah menjadi Allah Abraham dan keturunannya (Kejadian 17:6-7; 17:19, 21; 18:10, 14; 21:1-7; Ibrani 11:11-12). Keturunan yang dilahirkan adalah dari Sara (Kejadian 17:19; Ibrani 11:11-12) dan bukan Hagar maupun Ketura. Keturunan yang dilahirkan Sara itu akan menerima janji dari Allah untuk mendiami dan menikmati tanah atau negeri. Bukan asal tanah atau negeri. Melainkan tanah atau negeri yang Allah bangun untuk didiami dan dinikmati keturunan Abraham sampai selama-lamanya (Kejadian 12:7; 15:16; 17:8; Ibrani 11:10, 16).

Iman yang disediakan Allah kepada Abraham menolongnya untuk merenungkan kebenaran dan janji-janji Allah yang dikaitkan dengan ujian Allah kepadanya. Abraham meyakini bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali (Ibrani 11:18-19). Artinya meskipun Ishak yang akan dikurbankan, dialah “anak domba” yang disediakan Allah. Abraham meyakini bahwa Allah sanggup untuk membangkitkan Ishak dari kematian untuk melanjutkan penggenapan lahirnya keturunan demi keturunan yang menjadi umat Allah. Ini merupakan gambaran dari kebangkitan Sang Anak Domba Allah yaitu Kristus Yesus yang bangkit dari antara orang mati. Kebangkitan-Nya memberikan kehidupan kepada umat tebusan Allah.

Ditengah situasi yang menegangkan itu, Ishak siap dikurbankan. Dia dengan rela diikat, ditutup matanya dan diletakkan di atas mezbah. Tidak ada perlawanan kepada ayahnya. Tidak ada penolakan. Tidak ada kemarahan. Tidak ada teriakan keras. Semuanya dijalani dengan penuh keberserahan. Mengapa Ishak yang masih belia itu begitu tenang dan siap untuk dikurbankan? Bisa jadi karena Allah telah menyediakan iman di dalam diri Ishak. Melalui iman itu, Ishak turut serta meyakini kedaulatan, rancangan, tujuan Allah sama seperti Abraham, ayahnya. Melalui iman itu, Ishak siap berserah penuh kepada Allah demi maksud Allah dinyatakan. Selain itu Allah memakai Abraham untuk melatih iman anaknya, Ishak. Tentu saja Abraham seringkali menceritakan tentang Allah kepada Ishak. Kebenaran tentang Allah yang diajarkan Abraham kepada Ishak membangun kedalaman fondasi iman Ishak kepada Allah meski usianya masih belia.

Abraham meyakini bahwa ada maksud Allah dibalik ujian ini. Jadi perkataannya kepada Ishak bahwa Allah yang menyediakan anak domba bukan isapan jempol belaka, melainkan kebenaran. Allah menyediakan seekor domba jantan dan domba itu pengganti Ishak (ay. 13). Jika sebelumnya Abraham mengatakan bahwa yang akan Allah sediakan adalah anak domba (dalam bahasa Ibrani disebut seh), namun Allah justru menyediakan yang terbaik yaitu domba jantan (dalam bahasa Ibrani disebut ayil) – domba yang disebut pemimpin kawanannya. Domba itu yang akhirnya dikurbankan Abraham kepada Allah sebagai pengganti Ishak. Hanya Allah yang sanggup menyediakan domba yang terbaik itu dan bukan Abraham, bukan karena Abraham tidak dapat menyediakannya, melainkan karena ada maksud Allah di balik semuanya ini. Jika biasanya Abraham mempersembahkan kurban bakaran bagi Allah melalui tangannya sendiri yang menyediakannya, namun kali ini Allah sendiri yang menyediakan kurban bakaran bagi-Nya, namun berdampak bagi penggantian Ishak.

Domba jantan yang dikurbankan itu adalah gambaran dari Sang Anak Domba Allah (Agnus Dei) yaitu Kristus Yesus. Dia adalah yang terbaik dari Allah. Dialah Pribadi yang diperkenan dan dikasihi Allah untuk menjadi kurban bagi Allah, namun berdampak bagi penggantian umat tebusan Allah yang berdosa. Syarat penggantian itu adalah tidak berdosa di hadapan Allah. Hanya Kristus Yesus Anak Domba Allah yang tidak berdosa. Hanya Dia satu-satunya yang berhak untuk menggantikan umat tebusan Allah.


Kristus Yesus, Sang Anak Domba Allah siap menjadi jawaban untuk memuaskan kehendak Allah (hasrat, keinginan terbaik dari Allah) melalui diri-Nya. Untuk itu, Kristus Yesus siap dikurbankan. Penyerahan kehendak-Nya kepada Bapa yang diucapkan-Nya di taman Getsemani (Lukas 22:42) dan di bukit Golgota (Lukas 23:46) mencerminkan kesiapan hati Kristus dipersembahkan sebagai Anak Domba Allah. J.I Packer berkata, “Kehendak Bapa adalah Yesus Kristus menjadi miskin dan dilahirkan di kandang sampai tiga puluh tahun kemudian, Ia digantung di kayu salib. Ini merupakan cerita paling indah yang pernah didengar atau yang akan didengar oleh dunia.”


Kristus Yesus, Sang Anak Domba Allah siap menjadi jawaban atas pergumulan terbesar manusia, yaitu penebusan, pengampunan, pemulihan hidup, bahkan kehidupan kekal. Sesaleh, sebaik apa pun manusia tidak akan bisa menjawab pergumulan tersebut, karena naturnya yang berdosa tidak akan mampu meredakan murka Allah atas dosa. Allah menyediakan yang terbaik dari-Nya, yaitu Anak Domba Allah, yang memimpin kawanan domba Allah kembali kepada-Nya. Di dalam Anak Domba Allah itu, kawanan domba Allah ditebus, diampuni, dipulihkan, dikasihi, dipelihara, diberi hidup yang kekal.

Di bukit Moria Abraham mengurbankan Ishak yang digantikan oleh domba jantan yang disediakan Allah. Bukit itu dijadikan raja Daud sebagai kota Allah, yaitu Yerusalem. Di Yerusalem secara geografis, Allah menyediakan Anak Domba Allah, kurban terbaik dari-Nya yang menggantikan umat tebusan Allah yang berdosa.

Apa Tujuan Allah Menyediakan yang Terbaik dari-Nya?

Untuk Menjadi Korban Bakaran bagi Allah (ay. 8b)


Allah yang menyediakan iman kepada Abraham membuatnya memahami bahwa anak domba itu disediakan Allah bukan untuk kesenangan, kepuasan, kepentingan Abraham, melainkan hanya untuk Allah. Untuk menyenangkan Allah. Untuk memuaskan Allah. Untuk kehendak Allah. Untuk tujuan Allah. Iman yang disediakan Allah kepada Abraham melatihnya untuk menaati Allah demi tujuan-Nya dinyatakan.

Domba jantan yang disediakan Allah adalah gambaran Sang Anak Domba Allah, Kristus Yesus yang dikurbankan bagi Allah. Artinya bahwa hanya dari pihak Allah yang sanggup untuk menyediakan kurban terbaik yang menyenangkan, memuaskan hati-Nya dan yang melewatkan murka-Nya atas keturunan Abraham yang ditebus, diselamatkan, dipulihkan oleh darah Kristus Yesus di salib. Abraham dan keturunannya tidak mampu menyediakan kurban yang menyenangkan, memuaskan hati Allah dan melewatkan murka Allah atas dosa-dosanya. Mengapa? Karena Abraham dan keturunannya telah berdosa. Hukum agama dengan segala aturannya, segala perbuatan baik tidak akan sanggup menyenangkan, memuaskan hati Allah, bahkan melewatkan dari murka Allah, karena semuanya sudah tercemar oleh dosa. Itu semua tidak akan bisa dikurbankan bagi Allah.


Anak Domba Allah yang disediakan dan dikurbankan bagi Allah juga menjadi jawaban terbaik dari Allah bagi umat tebusan-Nya. Umat-Nya dipersatukan di dalam kehidupan Kristus Yesus, sehingga hidup mereka diperkenan, ditebus, diampuni, diterima, dikasihi, diberi hidup kekal oleh Allah (Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4:10). Hidup mereka dibentuk setiap waktu, di setiap keadaan untuk semakin serupa Kristus Yesus (Roma 8:29). Relasi umat Allah dengan Allah diperdamaikan. Relasi umat Allah dengan sesamanya dipulihkan. Melalui Anak Domba Allah yang dikurbankan bagi Allah, tujuan hidup umat tebusan-Nya dipulihkan kembali untuk selaras dengan tujuan Allah atas hidupnya, yaitu untuk menikmati dan memuliakan Allah di seluruh aspek hidupnya dan di setiap keadaan (suka-duka, sehat-sakit, kelimpahan-kekurangan, dikasihi-disakiti, diterima-ditolak, dihargai-direndahkan, diingat-dilupakan, dan yang lainnya).


“Di atas gunung Tuhan akan disediakan” (ay. 14). Allah menyediakan Sang Anak Domba yang mati disalib di bukit Golgota. Tidak ada persembahan manusia yang bisa memuaskan, menyenangkan, memperkenankan hati Allah bahkan yang bisa mencapai tujuan Allah tanpa Kristus di dalamnya. Bahkan orang-orang yang ditebus Kristus adalah orang-orang yang tidak lagi mempertahankan kepentingan, kenyamanan, kesenangan, kemegahan, tujuan pribadinya, semuanya hanya bicara kepentingan, kesenangan, tujuan Allah yang terjadi melalui hidupnya yang menyatu di dalam Kristus Yesus. Matthew Henry mengatakan, “Kita harus menapaki jejak-jejak langkah iman Abraham ini. Allah, melalui firman-Nya, memanggil kita untuk berpisah dengan segalanya demi Kristus, semua dosa kita, meskipun sudah menjadi seperti tangan kanan, atau mata kanan, atau seorang Ishak. Semua hal yang bersaing dan memusuhi Kristus untuk merebutkan kedaulatan atas hati kita (Lukas 14:26). Dan kita harus dengan riang hati melepaskan mereka semua.”


Kini di dalam Kristus Yesus yang menjadi kurban bagi Allah, hidup kita diperkenan, ditebus, diselamatkan, diampuni, diterima, dikasihi, juga dipelihara Allah kekal selama-lamanya. Oleh Kristus Yesus yang dijadikan kurban bagi Allah, relasi kita dengan Allah diperdamaikan. Relasi kita dengan Allah menjadi sangat dekat dan Allah itu menjadi Bapa kita. Relasi kita dengan sesama kita dipulihkan. Tujuan hidup kita dipulihkan kembali untuk selaras dengan tujuan Allah, yaitu menikmati dan memuliakan-Nya di setiap keadaan hidup kita.


Kini di dalam Kristus Yesus yang dikurbankan bagi Allah, kita menikmati segala sesuatu yang Allah sediakan: kebutuhan spiritual dan jasmani. Semuanya itu harus dipandang dari Kristus Yesus yang adalah Pusat dari segala sesuatu yang Allah sediakan bagi kita. Di dalam Kristus Yesus, kita akan menikmati dan memuliakan Allah melalui apa pun yang disediakan-Nya kepada kita. Beberapa hal yang Allah sediakan di dalam Kristus Yesus bagi kita ditengah-tengah pandemi Covid 19 sekalipun, diantaranya:

Keselamatan - Kehidupan Kekal (Mahkota Kemuliaan)


Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan keselamatan dari kuasa maut dan kuasa dosa, agar kita hidup di bawah kuasa Allah. Itu disediakan Allah bagi kita di dalam Kristus Yesus, Anak Domba Allah. Kehidupan kekal juga Allah sediakan bagi kita, yaitu kehidupan yang mengenal satu-satunya Allah yang benar yang kita sembah di dalam Kristus Yesus. Kehidupan kekal yang juga berbicara hidup bersama-sama dengan Allah di Surga untuk memuji-muji Allah. Pada masa pandemi Covid 19 sekalipun, kita tetap mau mengenal Allah bahkan semakin dalam mengenal-Nya di dalam Kristus Yesus. Situasi saat ini adalah bagian rintangan perjalanan rohani kita bersama Kristus menuju kehidupan yang kekal di mana mahkota kemuliaan telah disediakan Allah bagi kita. Tetaplah nikmati dan muliakan Allah pada saat-saat sulit sekalipun!

Iman. Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan iman kepada kita sama halnya kepada Abraham, supaya kita percaya hanya kepada Tuhan Yesus dan menyerahkan atau memercayakan seluruh hidup kita di dalam-Nya. Oleh iman dari Allah di dalam Kristus Yesus kita dibenarkan di hadapan-Nya. Iman yang Allah sediakan bagi kita hanya bisa bertumbuh melalui perenungan dan ketaatan melakukan firman Tuhan yang selalu diberikan kepada kita. Tidak ada pertumbuhan iman tanpa perenungan dan ketaatan melakukan firman Tuhan. Pada masa pandemi Covid 19 sekalipun, kita tetap tekun merenungkan dan menaati firman Tuhan di dalam Kristus Yesus yang akan menumbuhkan dan meneguhkan iman kita, itu adalah bagian dari kita menikmati dan memuliakan Allah!

Kehidupan Anak Allah. Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan kehidupan Anak-Nya yang Tunggal ke dalam hidup kita. Kehidupan Anak Allah adalah kehidupan yang diperkenan, disukai oleh Allah. Kehidupan Anak Allah itu adalah cerminan kehidupan Allah. Itu yang disediakan di dalam diri kita. Kehidupan Anak Allah yang disediakan kepada kita adalah kehidupan yang mati terhadap dosa (kedagingan, keegoisan, keduniawian), menikmati dikuduskan Allah melalui proses-proses yang dilalui, hidup di dalam kasih, kebenaran, damai, ketaatan, kerendahan hati, penguasaan diri, ketenangan, keberserahan penuh, ketundukan kepada Bapa serupa Kristus Yesus. Pada masa pandemi Covid 19 ini, kita tetap menikmati dipersatukan di dalam kehidupan Anak Allah dan diproses semakin serupa dengan-Nya di saat-saat sulit sekalipun, itu adalah bagian dari kita menikmati dan memuliakan Allah!

Kebutuhan Jasmani. Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan setiap hari kebutuhan jasmani kita. Makanan. Minuman. Pakaian. Tempat tinggal. Semua bahan dasar dari makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal kita bersumber dari Allah yang menyediakan itu semua pada waktu penciptaan dan tetap ada hingga saat ini. Sewaktu kita makan, minum, memiliki tempat tinggal kita mendoakannya di dalam atau demi Yesus Kristus. Itu berarti kita meyakini bahwa makanan, minuman, tempat tinggal kita terima dan nikmati karena disediakan Allah bagi kita di dalam Kristus Yesus. Bukan karena kepintaran, kekuatan, kehebatan, kekayaan kita. Pada masa pandemi Covid 19 sekalipun, kita tetap bersyukur kepada Allah karena di dalam Kristus Yesus kita tetap diberi kecukupan akan kebutuhan jasmani, itu adalah bagian dari kita menikmati dan memuliakan Allah!

Keluarga. Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan pasangan hidup, anak, orangtua, saudara kepada kita. Pernahkah kita merenungkan mengapa Tuhan menempatkan kita ditengah-tengah keluarga kita masing-masing? Apakah Allah menempatkan kita secara kebetulan, acak, seadanya saja? Bukan. Allah menempatkan kita ditengah-tengah keluarga karena sudah dirancang-Nya dari sejak kekekalan di dalam Kristus Yesus. Sama seperti Allah telah merancang kita untuk ditetapkan menjadi keluarga besar keturunan Abraham yang ditebus oleh darah Kristus, maka demikianlah Allah menetapkan dan menempatkan kita ditengah-tengah keluarga kita masing-masing di dalam Kristus Yesus. Untuk saling mengasihi, saling membangun, saling menguatkan, saling menghibur melalui kebenaran firman Tuhan yang kita renungkan bersama. Pada masa pandemi Covid 19 sekalipun, kita tetap menikmati kebersamaan yang berkualitas ditengah-tengah keluarga kita, itu adalah bagian dari kita menikmati dan memuliakan Allah!

Sekolah. Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan sekolah untuk kita dididik. Ingatkah bahwa sebelum menemukan sekolah yang tepat bagi kita, kita pernah berdoa kepada Allah untuk sekolah tersebut? Ingatkah para orangtua dari sejak kecil sebelum menyekolahkan anak-anak Anda, Anda berdoa kepada Allah memohonkan hikmat dari-Nya untuk mendapatkan sekolah yang tepat bagi anak-anak Anda? Sewaktu kita mendoakannya kepada Allah, kita berdoa di dalam atau demi Yesus Kristus. Artinya kita meyakini bahwa sekolah itu disediakan Allah hanya karena Kristus Yesus. Bukan pertama-tama karena kita mampu mencari informasi sekolah, mampu membayar keperluan sekolah. Pada masa pandemi Covid 19 sekalipun, kita tetap bertekun dan bertanggungjawab dalam belajar, itu adalah bagian dari kita menikmati dan memuliakan Allah!

Pekerjaan. Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan pekerjaan, termasuk usaha atau profesi yang kita jalani masing-masing. Ingatkah kita bahwa sebelum bekerja kita bergumul di hadapan Allah untuk mendapatkan pekerjaan atau membangun usaha? Kita mendoakan itu selalu di dalam atau demi Yesus Kristus. Itu artinya kita meyakini bahwa Allah sanggup menyediakan kepada kita pekerjaan atau usaha yang kita kerjakan hanya karena Kristus Yesus. Bukan karena kecakapan, kehebatan, kemampuan, modal kita. Pada masa pandemi Covid 19 sekalipun, kita tetap menikmati bekerja atau berusaha dari rumah sesulit apapun keadaannya saat ini, dengan tetap mengucap syukur kepada Allah di dalam Kristus Yesus. Itu adalah bagian dari kita menikmati dan memuliakan Allah!

Komunitas Saudara Seiman. Di dalam Kristus Yesus, Allah menyediakan komunitas saudara seiman (saudara di dalam Kristus – keluarga besar keturunan Abraham) yang bersama-sama menyembah, melayani Allah. Komunitas itu disediakan Allah untuk saling menopang, saling mengasihi, saling menguatkan, saling menghibur, saling memberkati, saling melayani, saling mendukung, saling berbagi damai, sukacita dari Tuhan, saling berbagi kebenaran firman Tuhan. Pada masa pandemi Covid 19 sekalipun, kita tetap menikmati kesatuan komunitas saudara seiman meski harus menjalani social distancing (pemisahan social), namun tidak melunturkan spirit saling mengasihi, saling menopang, saling menolong, saling membangun, saling menguatkan, saling menghibur, saling mendoakan, saling berbagi kebenaran firman Tuhan. Itu adalah bagian dari kita menikmati dan memuliakan Allah!

Allah yang menyediakan adalah Allah yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32). Ditengah-tengah pandemi Covid 19 ini, Allah tetap menyediakan yang kita perlukan di dalam Kristus Yesus, baik kebutuhan jasmani maupun spiritual kita. Hari-hari yang sedang kita jalani saat ini adalah hari-hari perjalanan bersama dan di dalam Kristus Yesus untuk tetap menikmati dan memuliakan Allah, meski situasi sangat sulit. Tetaplah pandang kepada Yesus Kristus! Di dalam-Nyalah Allah menyediakan kekuatan, keteguhan hati kepada kita dalam menjalani saat-saat sulit ini. Dengan demikian kita tetap tenang, penuh keberserahan, ketundukan kepada Allah dan senantiasa mengucap syukur kepada-Nya. Amin.

11.Doa firman Tuhan: (oleh kepala keluarga)

12.Pujian Penutup: “Besar Anug’rah-Mu”

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Besar anug’rah-Mu. Berlimpah kasih-Mu,

Semakin hari s’makin bertambah,

Besar anug’rah-Mu (2x)

13.Doa Penutup: (oleh kepala keluarga)

 
 
 

Comentários


©2020 by Gereja Kristen Jakarta Jemaat Kramat Jati

bottom of page